Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

LUCY (2014) REVIEW

Gambar
2014 / US / Luc Besson / 2.39:1 Aspect Ratio / R Sejak tahun 1990-an, nama Luc Besson, baik ketika dia menjadi produser, sutradara, maupun  penulis naskah, selalu identik dengan film-film action Eropa yang khas dengan adegan aksinya yang fun dan mendebarkan, keterlibatan aktor-aktris besar dari Hollywood yang awalnya sangat unlikely untuk menjadi action hero tetapi ternyata bisa memerankannya dengan sangat ikonik, hingga alur cerita servicable yang selalu setia menemani film-filmnya . Hampir tidak ada pecinta film aksi yang tidak mengenal namanya. Tetapi di luar itu, beliau juga suka bereksperimen dan bermain-main dengan genre lain, seperti dalam genre sci-fi, space opera lewat The Fifth Element yang sampai sekarang masih diakui sebagai salah satu film terbaiknya, kemudian film keluarga seperti Arthur and the Invisibles, film biografi The Lady, dan masih banyak lagi . Dan untuk tahun ini, setelah dia menggarap film komedi The Family ( Malavita ) tahun 2013 kemarin, Luc Besson ...

GUARDIANS OF THE GALAXY (2014): AN AWESOME MIX OF BLOCKBUSTER’S WINNING FORMULA

Gambar
2014 / Marvel Studios / US / James Gunn / 2.39:1 Aspect Ratio / PG-13 Sejak awal , Guardians of the Galaxy memang selalu menjadi film paling beresiko yang pernah dibuat oleh Marvel. Bahkan Kevin Feige pun sempat berkata demikian, ketika dia mengumumkan kalau Guardians of the Galaxy akan menjadi bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU) Phase 2 di atas panggung Comic Con beberapa tahun yang lalu. Film ini dikatakan beresiko karena, pertama, Guardians of the Galaxy diadaptasi dari salah satu komik Marvel yang tidak populer (dalam artian, tidak sepopuler film-film adaptasi superhero Marvel lainnya yang sudah dijamin bisa mendatangkan pendapatan di atas $150 juta sejak tinta di surat kontraknya kering). Kedua, rakun dan pohon yang bisa berbicara termasuk dalam jajaran karakter utama dalam Guardians of the Galaxy. Tidak perlu berbicara banyak kalau soal itu. Ketiga, film petualangan luar angkasa selalu sulit untuk dijual, terutama untuk generasi saat ini, kecuali film yang kau jual meny...

GUARDIANS OF THE GALAXY (2014): 3D REVIEW

Gambar
Menentukan pilihan untuk menyaksikan film dalam format 3D atau 2D memang masih dirasa sulit, m eski pihak grup 21 telah menyetarakan harga tiket masuknya . Sebagian besar orang akan memilih format reguler dengan alasan kacamata 3D-nya yang mengganggu atau karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara format 3D dengan 2Dnya. Tapi ada juga orang-orang yang menunggu 'korban' untuk diwawancarai, apakah film tersebut layak untuk disaksikan dalam format 3D atau tidak.  Jika anda termasuk di kategori yang ke-2, selamat, anda sudah datang di tempat yang tepat. Note : saya TIDAK mereview filmnya dalam post ini. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Cinema : Ciputra World XXI, Studio 3 (August 22, 2014) Tiap bioskop memiliki teknisi dan kualitas studio yang berbeda-beda, sehingga pengalaman menonton saya kemungkinan juga akan berbeda apabila anda menyaksikannya di bioskop lain. S aya juga sengaja mencan...

INTO THE STORM (2014) REVIEW

Gambar
2014 / Warner Bros. Pictures / Steven Quale / 1.85:1 / PG-13 Into the Storm berkisah tentang seorang wakil kepala sekolah bernama Gary (Richard Armitage) yang berusaha menyelamatkan putra sulungnya yang terperangkap di sebuah pabrik kertas, setelah tornado paling mengerikan dalam sejarah menghancurkan seisi kota tempat tinggal mereka. Into the Storm adalah film yang 'istimewa'. Jika ini adalah jawaban yang anda harapkan, mungkin anda bisa berhenti membaca review saya, dan segera membeli tiketnya. Oke. Back to topic . Into the Storm  disutradarai oleh Steven Quale, yang sebelumnya sudah berpengalaman menggarap installment teranyar (sekaligus terbaik) Final Destination 5 untuk Warner Bros., dan juga menjadi asisten sutradara James Cameron ketika menggarap Avatar (2009). Dengan CV luar biasa seperti itu, tentunya, kepiawaiannya dalam menggarap film disaster sudah tidak perlu diragukan lagi.  Gaya penceritaan yang diusung oleh Into the Storm juga bisa dibilang unik dan tidak bi...