Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

AACH... AKU JATUH CINTA (2016) REVIEW: KOMPILASI PUISI PAHIT MANIS CINTA

Gambar
Lolos seleksi untuk tampil secara resmi di Busan International Film Festival tahun 2015 lalu memang bukan prestasi sembarangan. Tidak banyak film Indonesia yang mampu menorehkan prestasi serupa. Tetapi dari segi bisnis maupun bagi sutradara / penulis Garin Nugroho sendiri, film Aach... Aku Jatuh Cinta tetaplah sebuah pertaruhan besar. Kisah cinta tahun 70-an dengan dialog-dialog puitis dan judul yang nyentrik adalah sesuatu yang jelas tidak mudah untuk ‘klik’ dengan masyarakat saat ini. Kisah dalam film Aach... Aku Jatuh Cinta mengalir layaknya dongeng cinta terlarang ala Romeo dan Juliet, dengan gaya bertutur yang segamblang judulnya. Tak perlu puluhan adegan bertele-tele dan terawangan jauh-jauh untuk mengetahui bahwa dua karakter sentral film ini, Rumi dan Julia, sudah jatuh cinta sejak di menit awal film, ketika mereka masih kecil dan saling mencuri hati lewat segulung surat di dalam botol limun. Lantas apa yang menarik kalau mereka sudah jatuh cinta? Inilah yang ingin diceritakan ...

DEADPOOL (2016): MOVIE + 4DX REVIEW

Gambar
Genre: Action, Sci-fi, Romance Negara: Amerika Distributor: 20 th Century Fox Indonesia Tanggal Rilis: 10 Februari 2016 (wide) Format: Regular 2D, IMAX 2D, 4DX 2D, Sphere X 2D Kehadiran 4DX di Indonesia tahun 2013 kemarin mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat dan pecinta film yang mengutamakan pengalaman menonton yang maksimal. Namun dengan harga tiket yang jauh lebih mahal (hampir dua kali lipat harga tiket reguler), tentu kalian harus lebih cermat memilih film mana yang layak ditonton dalam format 4DX dan mana yang cukup ditonton dalam format reguler. Jadi, apakah Deadpool layak disaksikan dalam format 4DX? Let’s find out! Movie: 4.5/5 Dikucuri budget yang 'hanya' sebesar $58 juta, sutradara Tim Miller beserta tim marketing-nya menggunakan Ryan Reynolds dan segala resource yang ada sebaik-baiknya untuk mengangkat pamor proyek film Deadpool dari hanya sekedar 'mimpi basah' para fans-nya hingga menjadi sebuah global phenomenon. Hasilnya? Film ini sukses membukt...

DEADPOOL (2016): MOVIE + IMAX 2D REVIEW

Gambar
Genre: Action, Sci-fi, Romance Negara: Amerika Distributor: 20th Century Fox Indonesia Tanggal Rilis: 10 Februari 2016 (wide) Format: Regular 2D, Sphere X 2D, IMAX 2D, 4DX 2D Movie: 4.5/5 Dikucuri budget yang 'hanya' sebesar $58 juta, sutradara Tim Miller beserta tim marketing-nya menggunakan Ryan Reynolds dan segala resource yang ada sebaik-baiknya untuk mengangkat pamor proyek film Deadpool dari hanya sekedar 'mimpi basah' para fans-nya hingga menjadi sebuah global phenomenon. Hasilnya? Film ini sukses membuktikan bahwa ia tidak butuh budget raksasa untuk membuat film superhero yang luar biasa seru, penuh kejutan, dan membuat penontonnya terpingkal-pingkal dari awal film sampai akhir.  About IMAX Experience Sama seperti film-film superhero produksi 20th Century Fox lainnya (kecuali X-Men: Days of Future Past), Deadpool memang hanya tersedia dalam format 2D saja. Aspect Ratio: 2.39:1 (with black bar) Aspect Ratio layar IMAX adalah 1.90:1 (sedikit lebih lebar dari stand...

THE REVENANT (2015): MOVIE + SPHERE X REVIEW

Gambar
Sphere X format: 2D Venue: Sphere X CGV Blitz Marvell City Surabaya Seat: H19 (recommended) Apakah The Revenant layak untuk disaksikan dalam format Sphere X atau cukup di layar regular saja? Let's find out! Movie: 4.5/5 Tidak ada yang istimewa sebenarnya dengan plot balas dendam klasik yang dituturkan #TheRevenant di sepanjang durasi 156 menitnya. Terlalu sederhana malah untuk film sepanjang itu. Tetapi yang membuat #TheRevenant begitu luar biasa adalah kedahsyatan teknis audio visualnya yang belum pernah kita jumpai sebelumnya. It's understated, yes, but also powerful, poetic, and dream-like at the same time.  Aspect Ratio: Original Aspect Ratio: 2.39:1 Sphere X presentation: Univisium 2.00:1 The Revenant dipresentasikan dalam aspect ratio 2.00:1, sehingga black bar di atas dan bawah tidak terlalu terlihat. Hal ini yang membuat gambar tampak lebih besar. Picture: 4.5/5 Sejak opening scene, ketika tim ekspedisi Hugh Glass dirampok oleh suku Indian, penonton tahu kalau uang yang...

SPHERE X CGV BLITZ MARVELL CITY SURABAYA: FIRST IMPRESSION

Gambar
Format 'Sphere X' mungkin masih terdengar sangat asing di telinga kalian. Bahkan waktu kita cari di google pun, tidak banyak informasi tentang format Sphere X yang benar-benar detail dan ditulis dalam bahasa selain Korea. Jadi apa itu Sphere X dan kenapa masih jarang ada yang tahu? Sphere X adalah teknologi premium large format yang dikembangkan oleh CGV dan baru saja diimplementasikan di beberapa bioskop di Korea. Dan kebetulan, Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi negara pertama di dunia yang mempunyai studio Sphere X di luar Korea. Thank you, CGVBlitz! Konsep dasar Sphere X sebenarnya sama saja dengan teknologi premium large format lainnya seperti IMAX dan Ultra XD: Sphere X juga mempunyai layar yang sangat, sangat besar. Like basketball field big . Bedanya, studio Sphere X mengusung konsep arsitektur yang merupakan gabungan antara stadium dan bentuk cangkang telur yang, secara teori, dapat memberikan jarak pandang dan resonansi suara yang lebih bagus. Tapi apakah k...

THE FINEST HOURS (2016): MOVIE + IMAX 3D REVIEW

Gambar
Mengingat harga tiket IMAX yang sedikit lebih mahal dan butuh banyak perjuangan untuk mendapatkan seat terbaik, apakah The Finest Hours benar-benar layak ditonton dalam format IMAX, atau cukup disaksikan di bioskop reguler saja? Let’s find out. The Movie: 2.5/5 The Finest Hours memang menjanjikan banyak adegan aksi intens di tengah laut yang layak untuk ditonton di layar IMAX, dan ya, ia bisa dibilang cukup berhasil merealisasikannya di 30 menit terakhirnya. Tapi sayang, keseluruhan film ini rupanya tak lebih dari film-film Disney kelas dua: klise, penuh karakter dangkal, dan human drama yang lebih banyak mengganggu daripada menyentuh. About IMAX 3D Experience Konsep dasar teknologi 3D yang diusung IMAX ini kurang lebih sama dengan Real D 3D, di mana layar dan projector-nya yang bekerja secara aktif, sedangkan kacamata 3D bekerja secara pasif. Alhasil, gambar yang dihasilkan lebih terang dan meminimalisir (bahkan hampir tidak ada) kemunculan ghosting atau gambar ganda ketika kepala an...