10 MOST FAVORITE FILMS OF ALL TIME
Beberapa hari kemarin, saya (dan anggota lainnya) mendapat tantangan dari salah satu member FB Group KKF (Kumpulan Kolektor Film) untuk membuat daftar 10 film favorit sepanjang masa (untung bukan list film terbaik). Tidak sedikit yang mengeluh kesusahan mengeliminasi puluhan judul-judul favoritnya supaya memenuhi aturan main. Dan ternyata memang benar. Setelah dicoba sendiri, menyisihkan berjibun film favorit sampai hanya tinggal sepuluh judul saja itu susahnya minta ampun!
Berikut sepuluh film favorit saya--sekali lagi, bukan list film terbaik--yang berhasil lolos seleksi dan diurutkan sesuai abjad.
Romance / Richard Linklater
Before Sunrise adalah film romance terbaik dan paling memorable yang pernah saya tonton sampai saat ini (beserta sekuel-sekuelnya, tentu saja). Terinspirasi dari kisah hidup Richard Linklater sendiri, film ini sangat sederhana, hanya tentang kisah dua orang asing yang menghabiskan satu hari di Vienna hanya dengan berbicara dan berjalan-jalan saja. Tidak ada konflik, tidak ada cinta segitiga segiempat, it's a love story at its purest. Tetapi berkat dialog-dialognya yang thought-provoking dan chemistry tak terkalahkan antara Ethan Hawke dan Julie Delpy, film yang terdengar sangat membosankan ini justru berhasil menjadi 1,5 jam yang tak akan pernah saya lupakan seumur hidup.
2. The Dark Knight (2008)
Superhero / Christopher Nolan
I've been a huge Batman fan since I was a kid. Saya jarang kelewatan serial animasinya waktu masih diputar di TV lokal dulu dan punya DVDnya lengkap (sayang sekali belum dirilis dalam format blu-ray), saya juga menonton semua film live action-nya berulang-ulang sampai hafal tarian Joker versi Jack Nicholson sampai saat ini! Setelah dibuat shock oleh Batman Begins versi Christopher Nolan (though I started to love it after second viewing), The Dark Knight inilah yang membuat saya jatuh hati setengah mati dengan universe Batman versi Nolan. Mulai dari Joker yang genius dan tidak kalah lucunya dengan versi Tim Burton, adegan-adegan aksi spektakuler, hingga naskah dan perkembangan karakter yang luar biasa bahkan untuk ukuran film in general, semua tertata begitu rapi dan tidak pernah membosankan dalam durasi 2,5 jamnya itu. Luar biasa.
3. Evil Dead (2013)
Horror / Fede Alvarez
Satu hal yang membuat saya lebih sering menonton versi remake Evil Dead daripada the original classic-nya, selain karena versi 2013 ini lebih softcore (serius yang 1984 itu gilanya nggak ketulungan), adalah bahwa ia tidak mengkhianati apa yang semua fans sukai dari The Evil Dead karya Sam Raimi: adegan berdarah-darah yang tidak tanggung-tanggung, dark humor yang juara, teror tanpa batas, cinematography yang khas, dan tentu saja, practical visual effects yang membuat kengerian the original classic-nya tetap abadi.
4. Inglourious Basterds (2009)
History / Quentin Tarantino
So far, meski banyak yang mulai mengikuti jejaknya, masih belum ada filmmaker yang bisa membuat film seperti Quentin Tarantino: nyentrik, lucu, brutal, dan penuh dialog-dialog magis yang membuat penulis manapun rela membunuh orang demi bisa menulis seperti beliau. Film-filmnya selalu berhasil menggabungkan elemen-elemen film cult dengan kualitas filmmaking kelas atas. Inglourious Basterds, menurut saya, adalah filmnya yang paling asik untuk ditonton ratusan, oh bahkan ribuan kali, setelah Pulp Fiction. Mulai dari adegan pembukanya yang memperkenalkan kehebatan Christoph Waltz kepada dunia sampai adegan puncaknya yang akan membuat siapapun bersorak-sorai, Inglourious Basterds tidak pernah tampil membosankan sama sekali. I love every second of it.
5. Jurassic Park (1993)
Sci-fi / Steven Spielberg
Jurassic Park mungkin bisa dibilang sebagai satu dari sekian film pertama yang saya tonton. Film inilah yang mungkin membentuk kecintaan saya terhadap sinema: mulai dari skor-nya yang sangat ikonik itu, alur cerita yang dahsyat, karakter-karakter yang likable, hingga dino-thrills yang sampai sekarang masih belum bisa dikalahkan oleh film manapun. Semuanya begitu sempurna. That's why, film ini selalu membuat saya merinding dan terkagum-kagum seperti baru menyaksikannya pertama kali.
6. The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring (2001)
Epic / Peter Jackson
Dari semua versi extended trilogi LOTR yang membuat pantat rata, The Fellowship of the Ring tetaplah satu-satunya yang tidak pernah membosankan untuk disaksikan berulang-ulang (dan scene Helm's Deep dari The Two Towers, tentu saja). It's the one that started it all, film ini selalu berhasil membuat saya percaya bahwa kisah petualangan Frodo dkk tidak pernah berakhir. It has the excitements and magic yang tidak pernah padam dalam seluruh durasinya, sesuatu yang tidak dimiliki oleh sekuel maupun prekuelnya.
7. The Perks of Being a Wallflower (2012)
Coming of Age / Stephen Chbosky
Setiap orang selalu memiliki satu-dua film spesial yang terasa sangat personal dan memiliki suatu koneksi emosional yang begitu kuat terhadap dirimu yang bahkan tidak bisa kamu deskripsikan dengan kata-kata meski kamu sudah menyaksikan film itu berulang-ulang. It’s kind of like watching yourself in that movie. Dan buat saya, film itu adalah The Perks of Being a Wallflower.
8. Shrek 2 (2004)
Animation / Andrew Adamson
Shrek 2 adalah jenis film animasi yang justru semakin lucu ketika usia dan referensimu bertambah. Yeah, film ini memang terlalu banyak memiliki referensi-referensi dari dunia pop culture yang tidak akan berhasil kamu temukan dalam sekali tonton. Dan menonton Shrek 2 berulang-ulang justru menjadi sebuah privilege buat saya, since I could experience that beautiful ‘Accidentally in Love’ opening scene again, or laughing my ass off on that Fairy Godmother sexy pose, or tapping my toe on that annoying-yet-wildly-memorable Funky Town theme, or pausing on that Puss in Boots’ cute kitty face, or shed manly tears when Shrek and Fiona chose to become ogre again. I could go on and on and on.
9. The Social Network (2010)
Biography / David Fincher
Ketika semua orang skeptis saat Sony mengumumkan akan membuat film tentang Facebook, David Fincher justru dengan percaya dirinya menyulap materi cerita yang berpotensi membosankan ini menjadi salah satu film biografi yang paling seru dan tak terlupakan. Dialog-dialog ajaib racikan Aaron Sorskin dan musik stylish gubahan Trent Reznor membuat film ini tidak pernah menjemukan untuk ditonton berulang-ulang.
10. The Tree of Life (2012)
Arthouse / Terrence Malick
Kisah pertumbuhan seorang anak dari bayi hingga dewasa rekaan Terrence Malick, visual effects memukau, hingga frame demi frame yang dibingkai dengan begitu cantiknya oleh Emmanuel Lubezki seakan memiliki nyawa dan kedalaman cerita yang lebih dari apa yang divisualkan, yang selalu terasa baru ketika disaksikan berulang-ulang. The Tree of Life adalah satu dari sekian film yang berhasil memberi sudut pandang baru terhadap bagaimana saya memandang kehidupan.











Komentar
Posting Komentar