Makalah Tentang Fase-fase Perkembangan Peserta Didik
1.1 Latar Belakang
Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, setiap orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada usia 2 tahun, tenggelam pada permainan fantasi pada kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Fase-fase Perkembangan Peserta Didik ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Fase-fase Perkembangan Didik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fase-Fase Perkembangan Peserta Didik
Fase perkembangan maksudnya adalah penahapan atau periodesasi rentang kehidupan manusia yang di tandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu. meskipun anak-anak masa perkembangan yang berlainan satu sama lain, apabila di pandang secara umum ,ternyata terdapat tanda-tanda atau ciri-ciri perkembangan yang hampir sama antara anak yang satu dengan yang lain.
Atas dasar kesamaan-kesamaan dalam suatu periode inilah maka parah ahli mengadakan fase-fase perkembangan anak. dengan adanyaa fase-fase tidak berarti bahwa antara fase yang satu terpisah secara deskrit denga fase yang lain,akan tetapi hanya sekadar untuk memudahkan pemahaman dan pembahasan mengenai perkembangan anak-anak.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian parah ahli terlihat bahwa dasar yang digunakan untuk periodesasi perkembanagn anak ternyata berbeda-beda satu sama lain. secara garis besarnya terdapat empat dasar pembagian fase-fase perkembangan ini,yaitu;
a. fase perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologis,
b. konsep didaktis,
c. ciri-ciri psikologis,dan
d. konsep tugas perkembangan.
Berikut akan dikemukan pendapat beberapa ahli tentang keempat dasar pembagian fase perkembangan tersebut.kemudian, sebagai bahan perbandingan akan dikemukakan fase-fase perkembangan menurut konsep islam.
A. Periodesasi perkembangan berdasarkan ciri-ciri Biologis
Titik berat pembagian fase-fase perkembangan ini didasarkan pada gejala-gejala perubahan fisik anak, atau didasarkan atas proses bioologis tertentu. Periodesasi perkembangan seperti ini diantaranya dikemukakan oleh:
Aristoteles
Ia membagi fase perkembangan manusia sejak lahir sampai usia 21 tahun ke dalam tiga masa, di mana setiap fase meliputi masa tujuh tahun, yaitu:
1. Fase anak kecil atau masa bermain (0-7) tahun, yang diakhiri dengan tanggal (pergantian) gigi.
2. Fase anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun, yang dimulai dari tumbuhnya gigi baru samapai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin.
3. Fase remaja (pubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa (14-21) tahun, yang dimulai dari mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin sampai akan memasuki masa dewasa.
Sigmund Freud
Dasar-dasar pembagiannya ialah pada cara-cara reaksi-reaksi bagian-bagian tubuh tertentu, fase-fase itu adalah :
1. Fase infantie, umur 0-5 tahun. Fase ini dibedakan menjadi tiga yaitu :
a) Fase oral, umur 0-1 tahun, di mana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui mulutnya.
b) Fase anal, umur 1-3 tahun, di mana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui anusnya.
c) Fase phalis, umur 3-5 tahun, di mana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui alat kelaminnya.
2. Fase laten, umur 5-12 tahun.
Pada fase ini anak tampak dalam keadaan tenang, setelah terjadi gelombang dan badai (strum und drang) pada tiga fase pertama. Pada fase ini, desakan seksuil anak mengendur. Anak dapat dengan mudah melupakan desakan seksuilnya dan mengalihkan perhatiannya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan sekolah dan teman sejenisnya. Meskipun energi seksuilnya terus berjalan, tetapi fase ini diarahkan pada masalah-masalah sosil dan membangun benteng yang kukuh melawan seksualitas.
3. Fase pubertas 12-18 tahun
Dalam fase ini dorongan-dorongan mulai muncul kembali, dan apabila dorongan-dorongan ini dapat ditransfer dan disublimasi dengan baik, anak akan sampai pada masa kematangan terakhir, yaitu fase genital.
4. Fase genital, umur 18-20 tahun.
Pada fase ini, dorongan seksuil yang pada masa laten boleh dikatakan sedang tidur, kini berkobar kembali, dan mulai sungguh-sungguh tertarik pada jenis kelamin lain. Dengan kata lain, seksualitas pada fase ini bersifat lebih terarah dan lebih ditujukan untuk tujuan reproduksi dengan disertai bumbu cinta. Pada fase ini, konflik internal lebih stabil dan seseorang dapat mencapai struktur ego yang kuat untuk dapat berhubungan dengan dunia realita. Pencapaian ego ideal yang didambakan akhirnya dapat dicapai, yaitu dengan keseimbangan antara cinta dan kerja.
Maria Monstessori
Pembagian fase-fase perkembangan anak mempunyai arti biologis, sebab perkembangan itu adalah melaksanakan kodrat alam dengan asas pokok, yaitu asas kebutuhan vital (masa peka) dan asas kesibukan sendiri. Fase-fase perkembangan itu adalah :
1. Periode I, umur 0-7 tahun, yaitu periode penamkapan dan pengenalan dunia luar dengan panca indra.
2. Periode II, umur 7-12 tahun, yaitu periode abstrak, dimana anak-anak mulai menilai perbuatan manusia atas dasar baik buruk dan mulai timbulnya insan kamil.
3. Periode III, umur 12-18 tahun, yaitu periode penemuan diri dan kepekaan sosial.
4. Periode IV, umur 18 keatas, yaitu periode pendidikan perkuruan tinggi.
Elizabeth B. Hurlock
Membagi perkembangan individu berdasarkan konsep biologis atas lima fase yaitu :
1. Fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, lebih kurang 280 hari.
2. Fase infrancy (orok), mulai lahir sampai usia 14 hari.
3. Fase babyhood (bayi), mulai usia 2 minggu sampai sekitar usia 2 tahun.
4. Fase childhood (kanak-kanak), mulai usia 2 tahun sampai usia pubertas.
5. Fase Adolescence (remaja), mulai usia 11 dan 13 tahun sampai usia 21 tahun, yang dibagi atas 3 masa, yaitu :
a. Fase pre adolescence: mulai usia 11 – 13 tahun untuk wanita, dan usia-usia sekitar setahun kemudian bagi pria
b. Fase early adolescence: mulai usia 13-14 tahun sampai 16-17 tahun.
c. Fase late adolecence: masa-masa akhir dari perkembangan sesorang atau hampir bersmaan dengan masa ketika seseorang tengah mnempuh perguruan tinggi.
B. Fase Perkembangan Berdasarkan Konsep Didaktif
Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase-fase perkembangan adalah materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa tertentu. Pembagian seperti ini antara lain diberikan oleh Johann Amos Comenius, seorang ahli didik di Moravia. Ia membagi fase-fase perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya disekolah. Pembagian fase perkembangan tersebut adalah:
1. 0-6 tahun = sekolah ibu, merupakan masa mengembangkan alat-alat indra dan memperoleh pengetahuan dasar di bawah asuan ibunya dilingkungan rumah tangga.
2. 6-12 tahun = sekolah bahasa ibu, merupakan masa anak mengembangkan daya ingatnya dibawah pendidikan sekolah rendah. Pada masa ini, mulai di ajarakan bahasa ibu ( vernacula ).
3. 12-18 tahun = sekolah bahasa latin, merupakan masa mengembangkan daya pikirnya dibawah pendidikan sekolah menengah ( gymasium). Pada masa ini mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa asing.
4. 18-24 tahun : sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masa mengembangkan kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung dibawah perguruan tinggi.
C. Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Psikologis
Periodesasi ini dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya :
Oswald Kroch
ciri-ciri psikologis yang digunakan Oswald Kroch, yang dipandang terdapat pada anak-anak umumnya adalah pengalaman keguncangan jiwa yang dimanifestasikan dalam bentuk sifat trotz atau sifat “keras kepala”. Atas dasar ini, ia membagi fase perkembangan menjadi tiga, yaitu :
1. Fase anak awal: umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama, yang ditandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain. Hal ini disebabkan mulai timbulnya kesadaran akal kemampuannya untuk berkemauan, sehingga ia ingin menguji kemauannya itu.
2. Fase keserasian sekolah: umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbul sifat trotz kedua, dimana anak mulai serba membantah lagi, suka menentang kepada orang lain, terutama terhadap orang tuanya. Gejala ini sebenarnya merupakan gejala yang biasa, sebagai akibat kesadaran fisiknya, sifat berfikir yang dirasa lebih maju dari pada orang lain, keyakinan yang dianggap benar dan sebagainya, tetapi yang dirasakan sebagai keguncangan.
3. Fase kematangan: umur 13-21 tahun, yaitu mulai setelah berakhirnya gejala-gejala trotz kedua. Anak mulai menyadari kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya, yang dihadapi dengan sikap yang sewajarnya. Ia mulai dapat menghargai pendapat orang lain, dapat memberikan toleransi terhadap keyakinan orang lain, karena menyadari bahwa orang lain pun mempunyai hak yang sama. Masa inilah yang merupakan masa bangkitnya atau terbentuknya kepribadian menuju kemantapan.
Kohnstamm
Membagi fase perkembangan dilihat dari sisi pendidikan dan tujuan luhur umat manusia menjadi lima fase, yaitu :
1. Periode vital: umur 0-1,5 tahun, disebut juga fase menyusu
2. Periode estetis: umur 1,5 -7 tahun, disebut juga fase pencoba dan fase bermain.
3. Periode intelektuil: umur 7-14 tahun, disebut juga masa sekolah.
4. Periode sosial: umur 14-21 tahun, ddisebut juga masa remaja.
5. Periode matang: umur 21 tahun keatas, disebut juga masa dewasa.
D. Periadesasi perkembangan berdasarkan konsep tugas perkembangan
Tugas perkembangan adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan timbul dan dimiliki setiap anak pada setiap masa dalam periode perkembangannya.periodesasi seperti ini diantaranya dikemukakan oleh robert j.havighurst,yaitu:
1. Masa bayi dan kanak-kanak(infancy and early childhood):umur 0-6 tahun.
2. Masa sekolah atau pertengahan kanak-kanak (middle childhood):umur 6-12 tahun.
3. Masa remaja (adolescence): umur 12-18 tahun.
4. Masa awal dewasa ( early adulthood ): umur 18-30 tahun.
5. Masa dewasa pertengahan (middle age): umur 30-50 tahun.
6. Masa tua ( Latter maturity): 50 tahun keatas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fase perkembangan merupakan sebuah disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari perilaku manusia sejak masa prenatal, janin, bayi, anak, remaja, dewasa, dan kematian. Setiap individu yang normal mengalami pertumbuhan secara fisik dari ukuran tubuh yang kecil menjadi ukuran besar.oleh karena itu, psikologi perkembangan meliputi pertumbuhan dan perkembangan manusia yang bersangkutan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
• Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Halaman : 20-25.
Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, setiap orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada usia 2 tahun, tenggelam pada permainan fantasi pada kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Fase-fase Perkembangan Peserta Didik ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Fase-fase Perkembangan Didik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fase-Fase Perkembangan Peserta Didik
Fase perkembangan maksudnya adalah penahapan atau periodesasi rentang kehidupan manusia yang di tandai oleh ciri-ciri atau pola-pola tingkah laku tertentu. meskipun anak-anak masa perkembangan yang berlainan satu sama lain, apabila di pandang secara umum ,ternyata terdapat tanda-tanda atau ciri-ciri perkembangan yang hampir sama antara anak yang satu dengan yang lain.
Atas dasar kesamaan-kesamaan dalam suatu periode inilah maka parah ahli mengadakan fase-fase perkembangan anak. dengan adanyaa fase-fase tidak berarti bahwa antara fase yang satu terpisah secara deskrit denga fase yang lain,akan tetapi hanya sekadar untuk memudahkan pemahaman dan pembahasan mengenai perkembangan anak-anak.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian parah ahli terlihat bahwa dasar yang digunakan untuk periodesasi perkembanagn anak ternyata berbeda-beda satu sama lain. secara garis besarnya terdapat empat dasar pembagian fase-fase perkembangan ini,yaitu;
a. fase perkembangan berdasarkan ciri-ciri biologis,
b. konsep didaktis,
c. ciri-ciri psikologis,dan
d. konsep tugas perkembangan.
Berikut akan dikemukan pendapat beberapa ahli tentang keempat dasar pembagian fase perkembangan tersebut.kemudian, sebagai bahan perbandingan akan dikemukakan fase-fase perkembangan menurut konsep islam.
A. Periodesasi perkembangan berdasarkan ciri-ciri Biologis
Titik berat pembagian fase-fase perkembangan ini didasarkan pada gejala-gejala perubahan fisik anak, atau didasarkan atas proses bioologis tertentu. Periodesasi perkembangan seperti ini diantaranya dikemukakan oleh:
Aristoteles
Ia membagi fase perkembangan manusia sejak lahir sampai usia 21 tahun ke dalam tiga masa, di mana setiap fase meliputi masa tujuh tahun, yaitu:
1. Fase anak kecil atau masa bermain (0-7) tahun, yang diakhiri dengan tanggal (pergantian) gigi.
2. Fase anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun, yang dimulai dari tumbuhnya gigi baru samapai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin.
3. Fase remaja (pubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa (14-21) tahun, yang dimulai dari mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin sampai akan memasuki masa dewasa.
Sigmund Freud
Dasar-dasar pembagiannya ialah pada cara-cara reaksi-reaksi bagian-bagian tubuh tertentu, fase-fase itu adalah :
1. Fase infantie, umur 0-5 tahun. Fase ini dibedakan menjadi tiga yaitu :
a) Fase oral, umur 0-1 tahun, di mana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui mulutnya.
b) Fase anal, umur 1-3 tahun, di mana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui anusnya.
c) Fase phalis, umur 3-5 tahun, di mana anak mendapatkan kepuasan seksuil melalui alat kelaminnya.
2. Fase laten, umur 5-12 tahun.
Pada fase ini anak tampak dalam keadaan tenang, setelah terjadi gelombang dan badai (strum und drang) pada tiga fase pertama. Pada fase ini, desakan seksuil anak mengendur. Anak dapat dengan mudah melupakan desakan seksuilnya dan mengalihkan perhatiannya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan sekolah dan teman sejenisnya. Meskipun energi seksuilnya terus berjalan, tetapi fase ini diarahkan pada masalah-masalah sosil dan membangun benteng yang kukuh melawan seksualitas.
3. Fase pubertas 12-18 tahun
Dalam fase ini dorongan-dorongan mulai muncul kembali, dan apabila dorongan-dorongan ini dapat ditransfer dan disublimasi dengan baik, anak akan sampai pada masa kematangan terakhir, yaitu fase genital.
4. Fase genital, umur 18-20 tahun.
Pada fase ini, dorongan seksuil yang pada masa laten boleh dikatakan sedang tidur, kini berkobar kembali, dan mulai sungguh-sungguh tertarik pada jenis kelamin lain. Dengan kata lain, seksualitas pada fase ini bersifat lebih terarah dan lebih ditujukan untuk tujuan reproduksi dengan disertai bumbu cinta. Pada fase ini, konflik internal lebih stabil dan seseorang dapat mencapai struktur ego yang kuat untuk dapat berhubungan dengan dunia realita. Pencapaian ego ideal yang didambakan akhirnya dapat dicapai, yaitu dengan keseimbangan antara cinta dan kerja.
Maria Monstessori
Pembagian fase-fase perkembangan anak mempunyai arti biologis, sebab perkembangan itu adalah melaksanakan kodrat alam dengan asas pokok, yaitu asas kebutuhan vital (masa peka) dan asas kesibukan sendiri. Fase-fase perkembangan itu adalah :
1. Periode I, umur 0-7 tahun, yaitu periode penamkapan dan pengenalan dunia luar dengan panca indra.
2. Periode II, umur 7-12 tahun, yaitu periode abstrak, dimana anak-anak mulai menilai perbuatan manusia atas dasar baik buruk dan mulai timbulnya insan kamil.
3. Periode III, umur 12-18 tahun, yaitu periode penemuan diri dan kepekaan sosial.
4. Periode IV, umur 18 keatas, yaitu periode pendidikan perkuruan tinggi.
Elizabeth B. Hurlock
Membagi perkembangan individu berdasarkan konsep biologis atas lima fase yaitu :
1. Fase prenatal (sebelum lahir), mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, lebih kurang 280 hari.
2. Fase infrancy (orok), mulai lahir sampai usia 14 hari.
3. Fase babyhood (bayi), mulai usia 2 minggu sampai sekitar usia 2 tahun.
4. Fase childhood (kanak-kanak), mulai usia 2 tahun sampai usia pubertas.
5. Fase Adolescence (remaja), mulai usia 11 dan 13 tahun sampai usia 21 tahun, yang dibagi atas 3 masa, yaitu :
a. Fase pre adolescence: mulai usia 11 – 13 tahun untuk wanita, dan usia-usia sekitar setahun kemudian bagi pria
b. Fase early adolescence: mulai usia 13-14 tahun sampai 16-17 tahun.
c. Fase late adolecence: masa-masa akhir dari perkembangan sesorang atau hampir bersmaan dengan masa ketika seseorang tengah mnempuh perguruan tinggi.
B. Fase Perkembangan Berdasarkan Konsep Didaktif
Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase-fase perkembangan adalah materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa tertentu. Pembagian seperti ini antara lain diberikan oleh Johann Amos Comenius, seorang ahli didik di Moravia. Ia membagi fase-fase perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya disekolah. Pembagian fase perkembangan tersebut adalah:
1. 0-6 tahun = sekolah ibu, merupakan masa mengembangkan alat-alat indra dan memperoleh pengetahuan dasar di bawah asuan ibunya dilingkungan rumah tangga.
2. 6-12 tahun = sekolah bahasa ibu, merupakan masa anak mengembangkan daya ingatnya dibawah pendidikan sekolah rendah. Pada masa ini, mulai di ajarakan bahasa ibu ( vernacula ).
3. 12-18 tahun = sekolah bahasa latin, merupakan masa mengembangkan daya pikirnya dibawah pendidikan sekolah menengah ( gymasium). Pada masa ini mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa asing.
4. 18-24 tahun : sekolah tinggi dan pengembaraan, merupakan masa mengembangkan kemauannya dan memilih suatu lapangan hidup yang berlangsung dibawah perguruan tinggi.
C. Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Psikologis
Periodesasi ini dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya :
Oswald Kroch
ciri-ciri psikologis yang digunakan Oswald Kroch, yang dipandang terdapat pada anak-anak umumnya adalah pengalaman keguncangan jiwa yang dimanifestasikan dalam bentuk sifat trotz atau sifat “keras kepala”. Atas dasar ini, ia membagi fase perkembangan menjadi tiga, yaitu :
1. Fase anak awal: umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama, yang ditandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain. Hal ini disebabkan mulai timbulnya kesadaran akal kemampuannya untuk berkemauan, sehingga ia ingin menguji kemauannya itu.
2. Fase keserasian sekolah: umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbul sifat trotz kedua, dimana anak mulai serba membantah lagi, suka menentang kepada orang lain, terutama terhadap orang tuanya. Gejala ini sebenarnya merupakan gejala yang biasa, sebagai akibat kesadaran fisiknya, sifat berfikir yang dirasa lebih maju dari pada orang lain, keyakinan yang dianggap benar dan sebagainya, tetapi yang dirasakan sebagai keguncangan.
3. Fase kematangan: umur 13-21 tahun, yaitu mulai setelah berakhirnya gejala-gejala trotz kedua. Anak mulai menyadari kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya, yang dihadapi dengan sikap yang sewajarnya. Ia mulai dapat menghargai pendapat orang lain, dapat memberikan toleransi terhadap keyakinan orang lain, karena menyadari bahwa orang lain pun mempunyai hak yang sama. Masa inilah yang merupakan masa bangkitnya atau terbentuknya kepribadian menuju kemantapan.
Kohnstamm
Membagi fase perkembangan dilihat dari sisi pendidikan dan tujuan luhur umat manusia menjadi lima fase, yaitu :
1. Periode vital: umur 0-1,5 tahun, disebut juga fase menyusu
2. Periode estetis: umur 1,5 -7 tahun, disebut juga fase pencoba dan fase bermain.
3. Periode intelektuil: umur 7-14 tahun, disebut juga masa sekolah.
4. Periode sosial: umur 14-21 tahun, ddisebut juga masa remaja.
5. Periode matang: umur 21 tahun keatas, disebut juga masa dewasa.
D. Periadesasi perkembangan berdasarkan konsep tugas perkembangan
Tugas perkembangan adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan timbul dan dimiliki setiap anak pada setiap masa dalam periode perkembangannya.periodesasi seperti ini diantaranya dikemukakan oleh robert j.havighurst,yaitu:
1. Masa bayi dan kanak-kanak(infancy and early childhood):umur 0-6 tahun.
2. Masa sekolah atau pertengahan kanak-kanak (middle childhood):umur 6-12 tahun.
3. Masa remaja (adolescence): umur 12-18 tahun.
4. Masa awal dewasa ( early adulthood ): umur 18-30 tahun.
5. Masa dewasa pertengahan (middle age): umur 30-50 tahun.
6. Masa tua ( Latter maturity): 50 tahun keatas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fase perkembangan merupakan sebuah disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari perilaku manusia sejak masa prenatal, janin, bayi, anak, remaja, dewasa, dan kematian. Setiap individu yang normal mengalami pertumbuhan secara fisik dari ukuran tubuh yang kecil menjadi ukuran besar.oleh karena itu, psikologi perkembangan meliputi pertumbuhan dan perkembangan manusia yang bersangkutan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
• Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Halaman : 20-25.
Komentar
Posting Komentar